QUR’AN JOURNALING JUZ 29

 Part 3# Surah Al-Mulk Ayat Dua

Sobat Cendekia, pada ayat satu surah Al-Mulk sudah mengingatkan kita manusia, bahwa segala kekuasaan di dunia hanyalah sementara dan berada di bawah kendali Allah. Kerajaan dunia akan lenyap, tetapi kerajaan Allah tetap abadi. Ia juga menekankan bahwa hukum yang berlaku di dunia ini ada dua: sunnatullah (hukum alam) dan agama Allah (aturan hidup bagi manusia) (Buya Hamka, Tafsil Al Azhar, Jilid 10).
Selanjutnya ayat dua pada surah Al-Mulk, Allah kembali ingatkan kita dan menegaskan bahwa kehidupan dan kematian adalah bagian dari ujian Allah bagi manusia. Allah menciptakan kehidupan sebagai kesempatan untuk beramal, sementara kematian menjadi batas akhir ujian tersebut.
Menurut Buya Hamka, yang diuji bukanlah sekadar banyaknya amal, tetapi kualitas amal—yakni keikhlasan dan kesesuaian dengan tuntunan Allah. Ia juga menekankan bahwa kehidupan dunia bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya tempat persinggahan sebelum menuju kehidupan yang hakiki di akhirat. Maasya Allah, bikin meleh rasanya hati ini.  
Begitu juga dalam Tafsir Al-Maraghi, Surah Al-Mulk ayat 1-2 dijelaskan sebagai bukti keagungan dan kekuasaan Allah atas seluruh alam semesta. Ayat pertama menegaskan bahwa segala kerajaan berada di tangan Allah, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Sementara ayat kedua menunjukkan bahwa kehidupan dan kematian adalah bagian dari ujian Allah untuk melihat siapa yang memiliki amal terbaik.
Tafsir ini juga menyoroti bahwa kehidupan bukan sekadar keberadaan fisik, tetapi juga kesempatan untuk berbuat baik dan meningkatkan kualitas diri. Kematian, di sisi lain, bukanlah akhir, melainkan pintu menuju kehidupan yang lebih hakiki di akhirat.

 📖 Qur'an Journaling: Surah Al-Mulk Ayat 2

📝 Ayat:

"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)

🌿 Tadabbur & Refleksi:

Ayat ini mengingatkan bahwa kehidupan dan kematian bukan sekadar peristiwa biasa, tetapi ujian dari Allah. Ujian ini bukan tentang siapa yang berumur paling panjang atau siapa yang paling banyak beramal, tetapi tentang kualitas amal—yakni keikhlasan dan ketepatan dalam mengikuti tuntunan-Nya.

Makna "ahsanul 'amala" dalam Surah Al-Mulk ayat 2 adalah "amal yang paling baik". Frasa ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menguji manusia berdasarkan jumlah amal yang dilakukan, tetapi lebih kepada kualitas amal—yakni amal yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan-Nya.
Para ulama menafsirkan bahwa "ahsanul 'amala" mencakup beberapa aspek:

  •  Keikhlasan – Amal yang dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena riya' atau ingin dipuji.
  • Kesesuaiannya dengan syariat – Amal harus sesuai dengan ajaran Islam dan tidak menyimpang dari tuntunan Rasulullah ﷺ.
  • Kesungguhan dalam beramal – Tidak hanya sekadar melakukan amal, tetapi juga berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap perbuatan.

Dalam tafsirnya, beberapa ulama seperti Ibnu Katsir dan Buya Hamka menekankan bahwa kehidupan adalah kesempatan untuk memperbaiki amal, karena kematian akan menjadi akhir dari ujian ini. Oleh karena itu, manusia harus selalu berusaha meningkatkan kualitas amalnya agar diterima oleh Allah.

❓ Pertanyaan Refleksi:

  • 1.Bagaimana aku memahami makna kehidupan dan kematian dalam konteks ayat ini?
  • 2.Apakah amal yang aku lakukan selama ini sudah berkualitas baik?
  • 3.Bagaimana cara meningkatkan keikhlasan dalam setiap amal perbuatan?

💡 Action Plan:

•    Menjadikan setiap aktivitas sehari-hari sebagai ibadah dengan niat yang benar.
•    Senantiasa memperbaiki kualitas amal dengan cara lebih ikhlas dan lebih sesuai dengan ajaran Islam.
•    Mengingat bahwa kehidupan adalah kesempatan untuk berbuat baik sebelum waktu ujian berakhir.

🖋️ Catatan Pribadi:

📖 Muslimah Single

Sebagai seorang Muslimah yang masih sendiri, ayat ini mengingatkan bahwa kehidupan adalah ujian. Kadang, ada rasa kesepian atau kegelisahan tentang masa depan. Namun, Allah mengajarkan bahwa yang paling penting bukan status hidup kita, tetapi kualitas amal kita.

📝 Refleksi:

"Aku mungkin belum memiliki pasangan, tetapi aku memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, memperdalam ilmu, dan memperbanyak amal. Aku ingin memastikan bahwa setiap hari yang kulalui bernilai di hadapan Allah—bukan karena pencapaian duniawi semata, tetapi karena ketulusan ibadah dan kebaikan yang aku lakukan."

💡 Action Plan:
•    Memanfaatkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ibadah.
•    Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.
•    Menjalani hidup dengan optimisme dan keikhlasan, karena kehidupan ini adalah ujian menuju akhirat yang lebih baik.

 

📖 Ibu Muda

Sebagai seorang ibu muda, mungkin ada tantangan besar dalam mengasuh anak, membagi waktu, dan tetap menjaga ibadah. Ayat ini mengingatkan bahwa kehidupan bukan sekadar rutinitas sehari-hari, tetapi kesempatan untuk beramal terbaik—dan mengasuh anak adalah bagian dari ujian itu.
📝 Refleksi:

"Aku sering merasa lelah dan kewalahan, tetapi aku ingin mengingat bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan untuk keluargaku adalah amal yang bisa menjadi jalan menuju keridhaan Allah. Aku ingin lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebih bersyukur bahwa aku diberi kesempatan menjadi seorang ibu yang mendidik generasi berikutnya."

💡 Action Plan:
•    Menjadikan setiap tugas keibuan sebagai ibadah, bukan sekadar rutinitas.
•    Mengelola waktu agar tetap bisa mendekatkan diri kepada Allah di tengah kesibukan mengasuh anak.
•    Memupuk rasa syukur dan kesabaran, karena kelelahan ini akan bernilai di hadapan Allah jika dilakukan dengan ikhlas.


Sobat Cendekia, yuk tambahkan refleksi atau hikmah yang kamu temukan setelah merenungkan ayat  2 ini. Share ke kolom komentar ya!
Semoga Qur'an Journaling ini bisa membantu Sobat Cendekia semuanya dalam merenungi ayat ini lebih dalam😊✨

Posting Komentar

Terimakasih Sobat Cendekia telah menjadi "kawan untuak baiyo" :)