Copywriting dalam Perspektif Pendidikan Islam: Dakwah dengan Kata
Apa Itu Copywriting?
Sobat Cendekia, Siapa yang sudah dengar tentang Copywriting? Apa sih maksudnya? Yap, Copywrting itu sederhanya adalah seni merangkai kata untuk mempengaruhi audiens, bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia. Dalam Pendidikan Islam, komunikasi yang baik dan penuh hikmah merupakan bagian dari dakwah yang diajarkan sejak zaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Mereka menggunakan bahasa yang efektif, menyentuh hati, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam—sebuah pendekatan yang bisa menjadi inspirasi bagi copywriting di era modern.
Kalau menurut Kang Dewa Eka Prayoga, Copywriting itu cara mengkomunikasikan pikiran untuk apapun yang kita inginkan. Contohnya untuk jualan, berarti cara mengkomunikasikan pikiran kita untuk larisnya jualan kita. Jika untuk dakwah, maka berarti cara mengkomunikasikan pikiran untuk menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar. Nah begitu juga dengan yang lainnya.
Copywriting dalam Dakwah Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ dikenal sebagai pribadi yang memiliki komunikasi luar biasa. Beliau tidak hanya menyampaikan pesan dengan kejelasan, tetapi juga menggunakan pendekatan emosional dan persuasif yang membuat dakwahnya diterima dengan baik. Salah satu contoh copywriting dalam dakwah beliau adalah penggunaan kalimat pendek, penuh makna, dan mudah diingat. Misalnya, ketika beliau mengajak umatnya untuk bersikap jujur, beliau bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga." (HR. Muslim)
Kalimat ini sederhana tetapi memiliki dampak luar biasa, karena menyampaikan pesan utama dengan jelas, membangun kepercayaan, dan memberikan motivasi kepada pendengar.
Copywriting di Masa Para Sahabat
Para sahabat juga menggunakan seni komunikasi yang efektif dalam berbagai kesempatan. Salah satu contoh yang menarik adalah bagaimana Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dalam setiap pidatonya selalu menyampaikan pesan yang kuat dan langsung. Sebagai seorang pemimpin, ia sering menggunakan kalimat singkat, namun memiliki daya persuasi tinggi yang mencerminkan kredibilitasnya.
Contoh lainnya adalah surat-surat yang dikirim oleh para sahabat untuk mengajak penguasa atau masyarakat menerima Islam. Dalam surat yang dikirim oleh Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu kepada masyarakat Arab, ia menggunakan bahasa yang lugas tetapi menyentuh hati:
"Datanglah kepada Islam, agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Tinggalkan keburukan dan kesombongan, niscaya Allah akan memberikan keberkahan dalam hidupmu."
Gaya komunikasi ini menunjukkan pentingnya copywriting dalam menyampaikan pesan dengan efektif—menyentuh hati dan sekaligus mengajak kepada perubahan.
Pembelajaran untuk Copywriting Modern
Prinsip yang digunakan Rasulullah ﷺ dan para sahabat dalam komunikasi memiliki relevansi besar dalam copywriting modern:
- Kejujuran dan Kejelasan – Dalam copywriting, pesan yang jujur lebih mudah diterima dan membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
- Emosi dan Empati – Menggunakan kata-kata yang menyentuh hati dapat menciptakan koneksi yang lebih dalam dengan audiens.
- Singkat dan Padat – Pesan yang efektif adalah yang mudah diingat dan tidak bertele-tele.
- Mengajak kepada Kebaikan – Copywriting yang baik tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi pembaca.
Dari sini, kita belajar bahwa copywriting bukan hanya sekadar merangkai kata-kata, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan dengan hikmah, strategi, dan nilai-nilai yang mulia. Jika dilakukan dengan baik, copywriting bisa menjadi alat dakwah modern yang membawa manfaat luas bagi masyarakat.
Posting Komentar