Menguasai Bahasa Asing: Jejak Para Ulama dan Bukti Kewajiban Memiliki Skill Bahasa Asing dalam Islam
Sobat Cendekia, Pernahkah kita membayangkan bagaimana Islam bisa tersebar ke seluruh dunia? Salah satu kunci besar dalam sejarah adalah penguasaan bahasa asing oleh para ulama dan dai yang membawa risalah Islam ke berbagai penjuru bumi. Hm, bagaimanakah ceritanya? Yuk cekidot!
Jejak Siroh: Kisah Para Ulama dan Nabi
Dalam sejarah Islam, banyak sahabat dan ulama yang mempelajari bahasa asing untuk menyebarkan dakwah dan memperluas ilmu. Salah satu contoh luar biasa adalah Zaid bin Tsabit, seorang sahabat yang diamanahi oleh Rasulullah ﷺ untuk belajar bahasa Ibrani dan Suryani. Dalam waktu singkat, Zaid mampu memahami dan menerjemahkan surat-surat yang datang kepada Nabi dari berbagai wilayah. Kemampuan ini bukan hanya membantu dakwah tetapi juga menjadi bukti bahwa Islam mendorong umatnya untuk menguasai berbagai bahasa.
Selain itu, ketika Islam mulai berkembang ke Persia, Romawi, dan wilayah lainnya, banyak sahabat yang menguasai bahasa asing sehingga dakwah Islam dapat menjangkau lebih luas. Bahkan, ulama besar seperti Ibnu Khaldun dan Al-Farabi mempelajari bahasa Yunani dan Latin untuk memahami ilmu dari berbagai peradaban dan kemudian mengembangkan pemikiran Islam yang lebih maju.
Dalil-Dalil yang Mendukung
Islam sendiri memberi perhatian besar terhadap ilmu dan komunikasi. Berikut beberapa dalil yang menegaskan pentingnya memahami bahasa asing:
- Al-Qur’an
Surat Ar-Rum ayat 22
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, serta berlain-lainnya bahasa dan warna kulit kalian. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui."
→ Ayat ini menunjukkan bahwa keberagaman bahasa adalah tanda kebesaran Allah dan menguasai bahasa akan membuat seseorang lebih memahami kekayaan ilmu dan budaya. - Hadis
Riwayat Al-Bukhari
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Zaid bin Tsabit: "Pelajarilah bahasa orang-orang Yahudi, karena demi Allah, aku tidak percaya mereka dalam tulisan mereka."
→ Perintah langsung dari Nabi kepada sahabatnya menunjukkan bahwa memahami bahasa asing bisa menjadi bagian dari strategi dakwah dan komunikasi yang lebih baik. - Hadis
Riwayat Muslim
Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju surga."
→ Ilmu tidak terbatas hanya dalam satu bahasa. Dengan mempelajari bahasa asing, seorang Muslim bisa menambah ilmu dari berbagai sumber dan semakin memahami kebesaran Islam.
Mengapa Kita Harus Mulai Belajar Bahasa Asing?
Di era globalisasi, batas-batas negara semakin kabur. Informasi bisa diakses dari berbagai belahan dunia dan bahasa adalah alat utama untuk menggali ilmu lebih dalam. Dengan memahami bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab, atau bahasa lainnya, seorang Muslim bisa membaca langsung literatur Islam, memahami fatwa ulama dari berbagai negara, hingga menyampaikan dakwah kepada mereka yang belum mengenal Islam.
Menguasai bahasa asing bukan berarti meninggalkan bahasa ibu, tetapi menjadi alat untuk mengembangkan wawasan dan menyebarkan Islam dengan lebih luas. Jangan sampai bahasa menjadi penghalang kita dalam memahami kebenaran dan menyampaikan dakwah.
So, tunggu apalagi Sobat Cendekia, Yuk kuasai bahasa asing minimal satu. Siap untuk menjadi Muslim yang lebih mendunia dan berpikiran luas?
Posting Komentar