Sobat Cendekia yang saya sayangi karena Allah, kali ini saya sering menangis setiap menulis di “tampek baiyo” kita ini. Karena hampir setiap hari melihat kisah memilukan di sosmed tentang saudara kita di Gaza. Sudah lebih 2 pekan serangan besar merenggut nyawa anak-anak kecil, ibu-ibu yang tidak bersalah di Gaza, Palestina. Tadi pagi update berita yang saya dapatkan dari akun Adara ReliefInternasional bahwa dilansir dari akun @Sbeih.jpeg bahwa sudah 4.200 jiwa jadi korban. Innalillahi wainna ilaihi raaji’un. Sungguh sangat menyesakkan dada.
Pagi ini saya
teringat buku yang pernah dihadiahkan oleh Kak Wafi (Komunitas Shabat Al-Quds Sumbar)
waktu Ramadhan lalu. Judulnya “Parade Heroik Pembebas Palestina”.
Bergegas
saya ambil buku tersebut di rak buku. Sambil berkaca-kaca mata saya menatap
kembali cover buku itu. Buku ini sering menjadi teman perjalanan saya ketika
bimbingan disertasi untuk menyelesaikan studi S3 saya. Taukah Sobat Cendekia, buku
ini juga menjadi salah satu charger saya.
IDENTITAS BUKU
Buku ParadeHeroik Pembebas Palestina ini ditulis oleh Ustazah Nurjanah Hulwani, lulusan S2 Ekonomi Syari’ah yang merupakan tokoh panutan saya dalam berjuang. Termasuk berjuang untuk jihad fii ‘ilmi ini. Setiap mengikuti kajian beliau saya selalu mendapat serangan berat dari kata-kata beliau. Serangan yang menjadikan saya sosok yang harus bisa bermanfaat untuk banyak orang termasuk untuk saudara kita di Palestina. Sehingga dalam hati saya menguatkan diri bahwa : untuk apa saya studi tinggi-tinggi jikalau menyoal Palestina saja saya gak paham. Karena menyoal Al-Quds bukan masalah kemanusiaan saja tapi lebih jauh dari itu, ini masalh iman, masalah taqwa dan masalah cinta untuk Allah dan Rasulullah dan ornag-orang yang berjuang di jalan Allah.
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Gema Insani sejak tahun 2019 yang lalu. Buku yang berjumlah kurang lebih 106 halaman ini mampu merubah hidup saya. Mampu merubah cara saya menyikapi hidup dan perjuangan.
Buku ini
terdiri dari 4 bab:
- Bab 1 Ustazah Jannah mengetuk pintu hati kita semua, “Jangan biarkan Palestina Berjuang Sendirian” karena Palestina menjaga Al Quds milik kita semua. Al Quds bukan milik warga Palestina saja tapi lebih tepatnya Milik umat Muslim seluruh dunia. Maka jangan biarkan Palestina berjuang sendiri.
- Bab 2 Pada bab ini berkisah tentang peristiwa besar yang menggugah iman. Semangat “Great Return March 2018” Maasya Allah.
- Bab 3 Inilah kisah heroic pejuang cilik dan Perempuan palestina. Bagaimana tokoh-tokoh yangluar biasa berjuang untuk Al-Quds. Barulah saya memahami kenapa zionis laknatullah itu selalu menjadikan anak-anak dan Perempuan sebagai sasaran korbannya.
- Bab 4 ini menguak bagaimana kondisi yang sebenarnya tentang Gaza, Palestina. Bagaimana kebiadaban zionis Israel tersebut. Laa hawala walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim. Sekali lagi dalam buku ini akan menyadarkan kita tentang perjuangan. Dan yang harus kita ingat adalah jangan biarkan gaza, Palestina, berjuang sendirian.
RAZZAN NAJJAR BUNGA PALESTINA
Saat saya membuka
bab 4 bagian buku ini, walaupun sudah berulang dibaca, tetap bagian ini saya
selalu tertuju kepada sosok gadis yang pemberani. Iya, Razzan Najjar. Gadis
berusia 21 tahun yang merupakan seorang perawat dan bertekad membaktikan
dirinya untuk merawat para korban di jalur gaza. Naas, qadarullah, sniper zionis
yahudi tersebut justru malah menjadikannya Wanita syurga bidadari dunia. Saya
teringat dengan teman-teman dari Pariaman yang sama-sama berangkat mengikuti
kegiatan Aksi Peduli Palestina di Padang tanggal 14 Oktober 2023 kemaren. Kami dari
pariaman Perempuan berjumlah lebih 30 orang. Penuh 1 bus. Itu terdiri dari
santriwati Rumah Tahfidz Hidayatullah. Mahasiswi, ada guru SD, apoteker dan
guru SMA. Maasya Allah saya pandangi satu persatu wajah-wajah teduh adik-adik
sholehah itu. Kembali saya teringat status facebook Razzan yang dikutip Ustazah
Jannah di dalam bab 4 itu, “Saya tidak akan mundur. Tembaklah saya dengan
peluru-pelurumu, saya tidak akan takut. Setiap hari, saya akan terus berdiri di
sini, di tanah yang penuh kedamaian, dengan para penduduknya yang hebat.”
![]() |
Ciuniang Piaman sebagai Peserta Aksi Solidaritas Palestina |
Muslimah Indonesia mungkin tidak bisa langsung turun ke Gaza seperti Razzan, tapi kita bisa turun tangan menyuarakan keberpihakan kita, menyuarakan penderitaan Gaza-Palestina, menyurakan untuk ikut berdonasi untuk mereka. Mengumpulkan koin-koin yang bisa membantu agar bisa membelo popok anak, membeli mie instan atau mungkin hanya membeli untuk segelas air putih. Yang pasti kita bergerak juga sesuai dengan kemampuan kita. Bergerak sesuai posisi kita.
“Jejak-jejak perjuangan Razzan insyaa Allah akan dilanjutkan oleh Razzan-Razzan baru“Selamat jalan bunga Palestina. Semoga surga Firdaus kelak sudah tercatat untukmu” (Ustazah Jannah)
BELAJAR KEBERANIAN DAN KETEGUHAN DARI KHADIJAH KHUWAIS
Masih di
Bab 3 buku Parade Heroik Pembebas Palestina. Saya kembali membaca tentang
seorang muslimah bernama Khadijah Khunais yang ditangkap dan dipenjarakan karena
Khadijah Khuwais selalu berani menentang dan melawan Zionis. Khadijah Khuwais
termasuk sebagai salah seorang murobithoh (Perempuan yang menjaga Al Aqsha).
Dalam buku ini menceritakan tentang pengalaman Khadijah Khuwais ketika dipenjarakan oleh Israel. Di penjara ia diperlakukan tidak manusiawi, haknya direnggut. Ia dipaksa membuka aurat. Ditempatkan di penjara yang sangat tragis. Sel penjara yang penuh limbah dan kotoran dengan luas ruangan berdiameter. Sungguh penyiksaan yang luar biasa.
Berkali-kali ia takbir dan menangis. Yang paling menyakitkan baginya adalah ketika auratnya terbuka. “Jilbab dan pakaian saya adalah adalah kulit saya, bagian dari tubuh saya. Jika kalian mengambil keduanya berarti sama saja kalian menguliti dan menyayat saya”
Allahu
akbar! Lagi-lagi air mata ini mengalir deras. Begitu dahsyat penderitaan yang
dialami Khadijah Khuwais. Kalaulah bukan karena Allah tidak akan kuat Ia
bertahan.
BIRRUH,BIDDAM, NAFDIIKA YA AQSHA !
Birruh, biddam, nafdiika ya aqsha ! Dengan Nyawa, dengan darah, kami akan membelamu wahai Al Aqsha! Pekikan semangat rakyat Palestina juga kami gaungkan di depan Mesjid Raya Sumbar ketika aksi peduli Palestina kemaren itu. Kami ciuniang piaman akan berjuang dengan segala kemampuan kami untuk menyatakan #westandwithpalestina
“Wahai
kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,
dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu
menjadi orang yang rugi.” (al-Maa’idah:21).
![]() |
Buku "Parade Heroik Pembebas Palestina" |
Dari buku
ini ada lima tahapan yang bis akita lakukan untuk membantu Palestina:
- Memahami persoalan Palestina secara utuh
- Melakukan edukasi tentang kepalestinaan
- Melakukan penggalangan donasi untuk Palestina
- Doakan dalam setiap sujud kita untuk Palestina.
Sekali lagi
reminder for us
“Jangan biarkan Palestina berjuang sendirian!
Posting Komentar