BAGAIMANA CARA MEMBANGUN PERSONAL BRANDING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM?

PERSONAL BRANDING PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Assalamu’alaikum Sobat Cendekia,
Tidak terasa ya sudah hampir tiga bulan saja kebersamaan kita.
Semoga Sobat Cendekia bisa mendapatkan hal yang bermanfaat di tempat Baiyo kita ini ya.
Nah, terkhusus kali ini saya ingin share bincang-bincang nih terkait “Personal Branding”.
Bertepatan dengan materi yang saya dapatkan dalam blogspedia coaching kemaren tentang pentingnya personal branding untuk siapapun. Hm, menurut Sobat Cendekia sendiri nih, kira-kira bolehkah membangun personal branding dalam Islam?
Sebelum kita jawab boleh atau gaknya maka kita ceki-ceki dulu nih apa sih personal branding? secara sederhananya personal branding berupa mencitrakan diri untuk memperkenalkan diri kita kepada orang lain. Special untuk kita semua ternyata personal branding sangat diperlukan untuk siapapun itu. Tidak hanya untuk politisi, entertain, dan pebisnis saja. Kita semua berhak juga nih mencari kira-kira orang lain mengenali kita sebagai apa atau siapa.

Emang gak semudah itu sih mengenali diri kita, atau istilahnya membranding diri kita. Kenapa? Karena tidak semua orang yang sudah kenal dengan potensinya sendiri. Benar, gak?
Tapi tenang saja Sobat Cendekia, kita semua bisa kok mencari keunikan dan potensi yang kita miliki.
Mengapa dan bagaimanakah caranya? Eits, sabar dulu Sobat Cendekia untuk lebih jelas kita kupas satu-persatu., yuk!

MEMAHAMI ARTI PERSONAL BRANDING

Personal Branding berasal dari Bahasa Inggris yaitu personal dan branding
Personal atrinya individu atau seseorang.
Sedangkan branding menurut Phillip Kotler (2009) menyebutkan bahwa branding dikenal sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual dengan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.
Jadi, personal branding artinya pencitraan diri, atau melabeli diri dengan sebuah nama atau sebutan bahkan profesi yang digeluti.
Atau juga bisa kita pahami sebagai cara kita memperkenalkan diri kita terhadap publik melalui pengembangan atau pembentukan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin kita lakukan dan ingin kita capai dalam diri.

Personal branding ini juga yang nantinya bisa membedakan si A dengan Si B, dan sebagainya.
Contoh:
  • Asma Nadia seorang penulis
  • Ustad Abdul Shomad sebagai Ulama/ustad/mubaligh
  • Arie Untung Founder HijrahFEST
  • Oki Setiana Dewi sebagai Ustazah
  • Ria Ricis sebagai youtuber

BOLEHKAH PERSONAL BRANDING DALAM ISLAM?

Kalau ditanya boleh, gak personal branding itu dalam Islam? Maka jawabannya sangat boleh.
Meskipun secara umum kita lebih mengenal personal branding pada ranah politik, entertaint, olahraga dan bisnis. Namun ternyata dalam pendidikan Islam personal branding juga sangat harus dibangun.
Seperti halnya Rasulullah Muhammad ﷺ yang digelari al-amin yaitu orang yang jujur/ orang yang dipercaya. Maka personal branding itulah yang pada akhirnya sedikit banyaknya membantu dalam syiar dakwah Islam.

Gelar-gelar yang disematkan kepada Rasulullah ﷺ dan sahabat membuktikan bahwa personal branding itu dibolehkan. Seperti sahabat yang memiliki personal branding, contohnya:
Abu Bakar  Ra; branding beliau Ash Shiddiq (yang membenarkan) karena beliau adalah yang selalu membenarkan dakwah Rasulullah terutama pada peristiwa Isra Mi'raj. Beliau juga yang menemani Rasulullah hijrah di saat para kafir Qurays mau membunuh Rasulullah. Tapi Abu Bakar dengan setia menemani Rasulullah. Dikala Rasulullah sakit, Abu Bakar yang menggantikan sebagai imam dalam sholat. Sehingga ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, sehingga kepercayaan umat kepada Abu Bakar sebagai khalifah sudah terbangun. 

APA TUJUAN DAN MANFAAT PERSONAL BRANDING?


  1. Membedakan Diri kita dari orang lain, personal branding menampilkan sesuatu yang kuat dan unik dari diri kita. Kita akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh orang lain, apakah itu klien, rekan kerja, atau pengikut kita di media sosial. Kalau dalam dunia pendidikan Islampun, seorang guru atau dai/daiyyah akan mudah dikenali muridnya.
  2. Membangun Kepercayaan; Melalui personal branding yang kuat dan konsisten maka akan membantu kita membangun kepercayaan dari orang lain. Baik reputasi kita maka orang lebih cenderung ingin bekerja sama dengan kita atau akan melakukan kebaikan-kebaikan yang akan kita sampaikan.
  3. Meningkatkan Otoritas dan Meningkatkan Diri: dengan personal branding yang kuat, kita dapat meningkatkan otoritas dan keahlian kita di bidang tertentu. Sehingga membuat kita menjadi referensi yang dipercaya dan dihargai oleh orang lain. Melalui proses personal branding, kita akan mengenal diri kita sendiri lebih baik, mengidentifikasi nilai-nilai yang ada dalam diri kita serta meningkatkan keahlian serta potensi diri. Hal ini dapat membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai insan yang lebih baik.
  4. Memperluas Jaringan, Karier dan Peluang Bisnis: Personal branding yang efektif akan membantu kita memperluas jaringan dan menghubungkan dengan orang-orang yang memiliki minat atau tujuan yang sama. Hal ini dapat membuka pintu peluang baru dalam karier juga dapat berdampak positif pada karier atau bisnis kita.
  5. Perluasan Pengaruh: Dengan personal branding yang kuat, Kita dapat memperluas pengaruh dari kebaikan-kebaikan yang kita share baik itu di dunia digital dan sosial ataupun di dunia nyata. Hal ini membuka kesempatan untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, atau pesan kebaikan kita dengan jangkauan yang lebih luas
Dalam al-Quran surat Thaha (20): 8 Allah memberikan clue nih terkait pentingnya personal branding:
“(Dialah) Allah, tiada Tuhan selain Dia, Dia mempunyai sifat-sifat yang terpuji (al-Asmȃˋ al-Husnȃ).”

Berdasarkan ayat tersebut, bisa kita pahami bahwa branding yang baik adalah dengan nama-nama yang baik dong tentunya, value-value yang baik yang bisa dishare ke banyak orang.
Demikian juga Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad meriwayatkan Aisyah ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw., beliau menjawab:

“Akhlak Nabi Saw. adalah al-Quran.”

Jadi sebagai seorang muslim sumber personal branding kita adalah al-Qur’an dan sunnahnya Rasulullah ﷺ.

 

SO, KIRA-KIRA BAGAIMANA CARA MEMBANGUN PERSONAL BRANDING PERSPEKTIF ISLAM?

1. Tentukan Tujuanmu

Personal branding yang mau kita bangun apa? Lalu untuk apa?
Ingat, hal ini adalah pondasi awal kita untuk membangun branding. Pondasi yang kuat akan menguatkan bangunannya ke depan. Luruskan Niat karena Allah jangan sampai personal branding yang kita bangun justru menumbuhkan ujub dan sombong dalam diri.

2. Cari, gali dan Temukan potensi diri yang telah Allah berikan

Setiap kita sudah Allah bekali potensi semenjak dari dalam kandungan. Tinggal bagaimana kita menggali potensi tersebut dan mengasahnya menjadi lebih tajam dan berdaya guna untuk kebaikan dunia dan akhirat kita.

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl ayat 78)

3. Terus Asah dan Asuh potensi tersebut agar full manfaat

Asah dan asuh potensi tersebut sesuai dengan hobby atau passion kita. Kita mulai dari mengenali diri kita sendiri terlebih dahulu. Jika masih bingung cara menemukan bakat atau potensi kita, Sobat Cendekia juga bisa nih dengan memanfaatkan Tes Mapping Talent atau Tes Stiffin yang bisa Sobat Cendekia temukan googling linknya di media sosial.

4. Selalu semangat belajar untuk update dan upgrade diri

Temukan circle yang terus membuat kita semangat bertumbuh. Semangat belajar dan berbagi. Membangun personal branding justru membuat kita lebih mengenali diri kita, kelemahan dan kelebihan kita sehingga membuat kita semakin smeangat belajar. Setuju?


SAYA MAU MEMBANGUN PERSONAL BRANDING SEPERTI APA?

Maka atas dasar hal tersebut jugalah saya Yudelnilastia ingin terus bermanfaat untuk umat, sehingga profesi saya sebagai dosen (doctor Ilmu Pendidikan islam) menajdi wasilah saya untuk bisa berbagi dengan apa yang saya punya. Tidak puas sampai di situ saja, saya masih harus terus semangat belajar dan mengupgrade diri agar saya bisa terus menebar syiar-syiar ilmu Pendidikan Islam. Siapapun yang ingin belajar Islam, maka akan terasa menyenangkan dan serasa mudah. Dan juga memotivasi para Muslimah untuk semanagt bertumbuh dan berbenah. Maksimalkan person sebagai hamba Allah, sebagai anak, istri, ibu dan bagian dari umat ini yang harus ikut berkontribusi untuk kebaikan keluarga, agama, bangsa dan negara.


Insyaa Allah dalam waktu dekat saya akan buka Kelas Islam itu Indah. Sesuai dengan permintaan banyak teman yang semangat beajar Islam. Tunggu informasi lebih lanjut ya..!

Jadi, Sobat Cendekia sendiri mau membangun personal branding yang sepertia apa nih? Yuk sharing di kolom komentar.

Posting Komentar

Terimakasih Sobat Cendekia telah menjadi "kawan untuak baiyo" :)