Tahukah Sobat Cendekia, bahwa keutamaan mentadaburi Al-Qur’an salah satunya bisa
sebagai healing bagi seseorang?
Banyak orang muslim yang terlupa bahwa Al-Qur’an sebagai asy-syifa’ yaitu sebagai obat termasuk untuk kesehatan mental seseorang., seperti yang disebut Ibnu Hajar bahwa mentadaburi Al-Quran adalah penawar bagi hati. Apabila hati bersih, niscaya jiwa pun akan menjadi suci. Artinya“Hati manusia itu berkarat seperti halnya besi berkarat sehingga mentadaburi Al-Qur’an menjadi solusi perontok karatnya.
Pengertian Tadabbur Al’Qur’an
Kewajiban kita terhadap AL-Qur’an, yaitu mengimaninya, membacanya (tilawah & Tahsin), mengahafalnya (tahfiz), memahaminya (tadabbur), mengamalkannya, mendakwahkannya, dan berjuang dalam membelanya.Apa itu Tadabbur Qur’an?
Jadi, tadabbur Al-Qur’an merupakan pemikiran yang komprehensif (menyeluruh) yang dapat mengantarkan kita kepada akhir dari petunjuk-petunjuk Al-Qur’an dan tujuan-tujuan akhir yang ingin dicapai dari membaca Al-Quran.
Apakah sama Tafsir Al-Qur’an dengan Tadabbur Al-Qur’an?
Tafsir dan tadabbur itu tidaklah sama. Kalau tafsir dilakukan oleh orang-orang yang mumpuni keilmuannya, seperti hafal Al-Qur’an 30 Juz, menguasai ilmu Bahasa arab, dan keilmuan lainnya, sedangkan tadabbur bisa dilakukan oleh siapa saja dengan menjadikan kitab tafsir sebagai rujukan dalam mentadabburi al-Qur’an. Ustad Bachtiar Natsir dalam Kitab Tadbbul AL-Qur’an karangannya, menyebutkan tadabbur al-Qur’an adalah menggunakan ketajaman mata hati lewat proses perenungan mendalam secara berulang-ulang agar dapat menangkap pesan-pesan al-Qur’an yang terdalam dan mencapai tujuan maknanya yang terjauh.
Jadi, secara sederhana bisa kita pahami bahwa tafsir itu menjelaskan makna ayat supaya menjadi jelas. Sedangkan tadabbur itu merenungkan dan menghayati kandungan ayat tersebut sehingga memberikan dampak positif dalam kehidupan kita. Nah, kira-kira Sobat Cendekia sudah memahaminya?
Keutamaan Mentadaburi Al-Qur’an
Apapun yang Allah perintahkan maka itu semuanya adalah untuk kebaikan hambaNYa. Berdasarkan beberapa referensi dijelaskan keutamaan-keutamaan dalam mentadabburi al-Qur’an, di antaranya:1. Menambahkan kualitas keimanan di hati
Dalam tafsirnya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata,“Mentadaburi kitabullah adalah kunci bagi berbagai ilmu, dengannya seseorang akan meraih segala kebaikan serta meraih ilmu-ilmu (yang banyak) dan dengannya pula akan menambah iman di dalam hati serta menguatkan akar pohonnya.” (Taisir Al-Karim Al-Mannan hlm.189)
Ilmu adalah cahaya petunjuk untuk orang yang beriman. Semakin berilmu seseorang maka semakin bertambah keimanannya dan semakin kokoh apa-apa yang dia pahami.
2. Sebagai Tazkiyatun Nafs (Mensucikan Jiwa)
Dalam HR. Al Baihaqi no. 2014, Rasulullan bersabda bahwa “Hati manusia itu berkarat seperti halnya besi berkarat. “Lalu ditanyakan, apa obatnya? Rasulullah menjawab,: membaca Al-Quran dan ingat pada kematian”
Maka merenungi kandungan atau makna dari ayat-ayat Al-Qur’an maka bisa menjadi perontok karat pada hati hingga bisa mensucikannya kembali.
3. Sebagai tuntunan dalam berperilaku
Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (QS Al-Isra: 9).
Rasulullah menjadi role model bagaimana akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Akhlak kepada Allah (hablumminallah) dan akhlak kepada manusia (hablummninannas) sudah dicontohkan oleh Rasulullah sebagaimana Al-Qur’an menuntun beliau.
Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran" (HR Muslim).
4. Sebagai Self Healling (Penawar Hati yang Gundah dan berpenyakit)
Surah Yunus ayat 57, Allah menyebutkan:
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
Kalaulah umat Islam saat ini kembali menyadari bahwa healing terbaik itu adalah bersama Al-Qur’an maka tidaklah ada yang namanya bunuh diri karena sress tidak ada yang rela membunuh orangtuanya demi warisan, tidak perlu terjerat hutang pinjol, dan tidak ada yang mengkonsumsi obat-obat terlarang hanya untuk ketenangan. Sumber ketenangan itu adalah al-Qur’an.
Sebagaimana Allah sebutkan dalam QS. Al Isra’: 82:
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Mentadabburi Al-Qur’an dengan Qur’an Journaling
1. Apa itu Qur’an Journaling
Qur’an Journaling merupakan kegiatan mendokumentasikan pembelajaran, termasuk refleksi dan kontemplasi seseorang pada ayat Al-Qur’an. Aktifitas menuliskan seluruh pemikiran dan perasaan kita terhadap saat memahami dan merenungkan ayat-ayat Alqur’an dengan menggunakan kitab tafsir dan penjelasan ulama sebagai referensinya.
![]() |
Contoh Qur'an Journaling |
2. Langkah-langkah dalam Membuat Qur’an Journaling
- Tuliskan ayat yang akan ditadabburi
- pahami artinya dan tuliskan
- baca tafsirnya boleh menggunakan tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al misbah, tafsir ass-saa’di, tafsir jalalain, tafsir Al Azhar buya Hamka dan lain-lain.
- lalu tulis kandungan tafsir tersebut.
- Refleksikan kandungan ayat tersebut dalam bentuk do’a dan action plan kita terkait ayat tersebut.
3. Self Healing dengan Qur’an Journaling
Aktifitas menjurnal Al-Qur’an akan mengajak hati dan fikiran kita untuk memahami ayat al-Qur’an sebagai tuntunan dalam hidup. Saat membacanya, memahami artinya dan membaca tafsir ayat tersebut sehingga akan menambah keilmuan kita dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita.
Ilmu dari al-Qur’an tersebutlah yang akan menajdi Cahaya petunjuk. Sehingga setiap masalah, ujian, kesempitan dan apapun itu yang membuat kita lemah bis akita kendalikan dengan mentadabburi Al-Qur’an.
Tadaburilah AL-Qur’an, dengan mentadabburi Al-Qur’an Sobat Cendekia gak perlu ribet-ribet cari tempat yang jauh bahkan gak perlu merogoh saku dengan pengeluaran yang mahal.
Referensi:
1. Kitab Taisir Al-Karimir Rahman Fi Tafsir Kalam Al-Mannan (Dari Ibnul Jauzi)
2. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kewajiban-kita-terhadap-al-quran
3. https://tafsirweb.com/4686-surat-al-isra-ayat-82.html
4. Gwan, Alaydrus.Belajar Qur'an Journaling. [interv.] Desty Putri Hanifah. Juni 12, 2019
Posting Komentar